🦐 Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi
ContohCerpen Perjuangan Meraih Cita Cita Goresan Artikel kali ini akan membahas contoh cerpen motivasi singkat meliputi dari, demi sebuah impian hidup, kisah tukang kayu, dan hidup untuk meraih kesuksesan.
Setiaporang punya mimpi dalam hidupnya. Cerpen 'meraih cita cita dari rumah'. Hari ini hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Di sini saya akan membagikan sedikit cerita mengenai perjuangan meraih perguruan tinggi negeri. Cerpen motivasi, cerpen perjuangan lolos moderasi pada: Akan mungkin bisa meraih impianku" (dengan tersenyum kecil dan mengusap wajahnya). Selamat hari sumpah pemuda, 28 oktober!
Berikutini merupakan kumpulan Cerpen Perjuangan terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 351 cerita pendek untuk kategori ini. Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Meraih Mimpi" Cerpen Karya Adinda Desty 23/06/2021 Tursi Alki Literasi, Berita, Karya Siswa. yang bercerita tentang petualangan, persahabatan, nilai-nilai heroik dan perjuangan. Aku belum menemukan judul yang tepat untuk buku ini, tapi aku yakin jika suatu hari nanti, ketenaranan buku ini akan memawa harum namaku juga.
Cerpen Kritik; Langkah; Artikel; Kontak; Privacy Policy; Disclaimer; Terms and Conditions
Kamu harus punya mimpi masuk universitas negeri terkemuka. Mimpi kamu harus melampaui kakak-kakakmu. Kalau kamu tidak mau jadi dokter, kamu boleh ambil teknik pertambangan."
Kitaberdua turun, kamu merebahkan sepedamu di atas rumput. Di dalam mimpi itu kita berdua lantas hanya berdiri menatap hamparan lukisan yang ada di depan kita. Lukisan sungai, lukisan sawah, lukisan siluet gunung yang nampak di kejauhan. Aku ingat kamu begitu fokus, sementara aku diam-diam melirik kesamping, berusaha melihatmu.
MeraihMimpi. Cerpen Karangan: NiLuh Rika Diantari. Kategori: Cerpen Fantasi (Fiksi) Lolos moderasi pada: 20 March 2015. Aku Hellen Scott, hari-hariku setiap hari sangat kelabu sejak orangtuaku bercerai, setiap hari hanya memikirkan keterpurukanku, di sekolah hanya ada 2 sahabatku, Bryan Cabrol dan Leoni Maria, hanya mereka yang selalu menemaniku,
Jadikan impianmu sebagai mimpi yang kenyataan, jangan hanya sekedar mimpi tapi tidak kau perjuangkan. Sekurang apapun diri kita jika kita memiliki semangat dan kemauan pasti akan terwujud segala mimpimu, berdoa, tirakat dan berusaha adalah salah satu kunci menuju sukses. cinta memang penting tapi ketahuilah bahwa cinta akan datang dengan sendirinya setelah kamu berhasil meraih cita-citamu." Cerpen Karangan: Muallifah
. Cerpen Karangan MuallifahKategori Cerpen Motivasi, Cerpen Perjuangan Lolos moderasi pada 9 December 2016 Sindi gadis cantik dan cerdas, ia terlahir dari keluarga kurang mampu. Ayahnya telah meninggal saat ia masih duduk di bangku SMP kelas 3. Sindi anak pertama dari tiga bersaudara, kini ia hanya tinggal bersama ibu dan kedua adiknya yang masih duduk di bangku SD. Pekerjaan ibunya sehari-hari sebagai buruh tani. Saat ini Sindi duduk di SMK Farmasi Bojonegoro, biaya sekolahnya cukup mahal. Sehingga membuat Sindi harus bekerja di sebuah Perumnas. Majikannya sangat baik hati semua biaya sekolah ditanggung olehnya. Sindi kini tinggal bersama majikannya untuk mengurus rumah sang majikan. Di sekolah Sindi terkenal siswa yang sangat tanggap dalam proses belajar. Semua perhatian guru tertuju padanya, sehingga banyak siswa yang iri. Setiap harinya selalu mendapat ejekan dari teman sekolahnya. Tapi tidak semua temannya memperlakukannya seperti itu. Nadia teman yang selalu ada di sampingnya. Nadia berbeda dari Sindi yang hanya anak buruh tani. Nadia terlahir dari keluarga yang kaya tapi Nadia tak pernah menyombongkan diri. Kedekatan mereka sudah seperti saudara sendiri. Jarum jam menunjukan pukul pagi Sindi bangun dari tidurnya dan mengambil air wudhu untuk melakukan sholat tahajud, diakhir sholat tidak lupa ia berdoa meminta keinginan yang sangat ingin dicapainya. Selesai berdoa ia ke dapur mengambil sepiring nasi dengan lauk tempe, dimakannya dengan lahap untuk sahur. Lalu ia mengambil buku pelajaran untuk dibacanya sambil menunggu sholat subuh. Kegiatan ini dilakukan setiap hari, Udara pagi begitu sejuk dan mentari dipagi hari selalu mendukung aktivitasnya. Setelah semua kegiatan telah terselesaikan ia berangkat sekolah dengan mengayuh sepeda yang jarak dari rumah ke sekolah sekitar 2 km. Sampai di sekolah ia masuk dan mengikuti pelajaran yang akan segera dimulai. Bel masuk berbunyi jam pertama dimulai tapi saat itu guru pengajarnya tidak hadir. Tiba-tiba tiga cewek datang menghampiri Sindi dan menariknya ke luar menuju kamar mandi. Sindi hanya terdiam tak berani membantah. Nadia yang tahu akan hal itu langsung mengikutinya dari belakang. “Dasar cewek sialan!” bentak salah satu cewek dari ketiga cewek itu “Apa salahku sampai kalian ngebuli aku terus?” tanya Sindi sambil menangis “Eh… gembel. Kamu seharusnya tahu kalau yang dipuji-puji semua guru itu aku bukan kamu. Kamu itu gak pantas diperlakukan seperti itu.” Bentak cewek tadi Sindi hanya terdiam dan tak bisa berkata apapun pada mereka. Nadia datang menghampiri mereka, Nadia pun menghentikan perkataan yang diucapkan oleh ketiga cewek itu, dan mereka bertiga pergi meninggalkan Nadia dan Sindi. “Kamu tidak apa-apa kan Sin?” tanya Nadia Sindi hanya menggelengkan kepalanya, Nadia pun memeluk Sindi dan membawanya kembali di kelas. Hari-hari mereka lalui dengan penuh canda tawa dan suka cita bersama. Sampai tiba saatnya detik kelulusan sekolah, Hal itu membuat para siswa dalam tangisan bahagia dan duka. Sindi dan Nadia akhirnya lulus dan keduanya saling berpelukakan untuk perpisahan pertemuan mereka. Yang membuat bangga nilai ujian Sindi tertinggi nomor dua dari seluruh siswa di Indonesia. Sehingga ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke Universitas Gajah Mada impiannya selama ini. Tapi ia juga ingin sekali mencari pekerjaan yang lebih baik untuk ibu dan kedua adiknya. Sindi tak bekerja lagi di rumah majikannya, sebelum pergi tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan majikannya selama ini. Ia pun melamar pekerjaan di perusahaan “Kable Farma” sebagai detailer. Walau jarang orang bercita-cita menjadi detailer, tak mudah pula untuk memasukinya. Persyaratan menjadi tenaga pemasar farmasi sangat rumit seperti memiliki kepribadian yang menarik, fisik dan mental yang kuat, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehat jasmani dan rohani dengan melalui tes kesehatan maupun psikotest. Banyak saingan tidak membuat ia mundur begitu saja, tapi menambah semangat untuk mendapatkan pekerjaan itu. Setelah berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai detailer selanjutnya ia menjalani serangkaian pelatihan yang terdiri medical knowledge, produk knowledge, selling skill, dan peraturan perusahaan. Bila sudah lulus pelatihan ia akan ditugaskan di berbagai kota dan daerah di seluruh Indonesia. Beruntungnya ia ditempatkan di daerah Yogyakarta dimana tempat ia kuliah. Pagi sampai sore ia kuliah dan sore sampai malam bekerja, itu dilakukan setiap harinya. Belum lagi tugas kuliah yang menumpuk, tetapi ia melakukannya dengan ikhlas dan senang hati. Ditengah kesehariannya ia juga mengunjungi panti asuhan untuk memberi bantuan dengan apa yang dimilikinya. Sindi meluangkan waktunya untuk bermain dan berbagi ilmu dengan anak-anak panti asuhan Perhatian serta kasih sayangnya terhadap mereka sangat tulus dan begitu akrab. Wajah mereka seakan berubah saat Sindi pergi meninggalkan panti. Semangatnya seakan tenggelam dalam lautan. “Adek-adek kakak pulang dulu ya, besok kalau ada waktu kakak pasti kesini.” “Kok gitu sih kak, kami masih mau main dan belajar bersama kakak” kata salah satu anak panti tersebut. “Nggak boleh sedih gitu dong, nanti kakak ikut sedih. Mana semangat kalian” kata Sindi. “Iya kak kita gak sedih lagi, kakak hati-hati ya kalau pulang” jawab anak itu Sindi pun menuju kost dan beristirahat sejenak untuk menghilangkan capek. Kebiasaan buruk selalu dilakukan kembali yaitu tidur sambil membaca, ia pun tertidur lelap. Malam harinya ia berangkat bekerja dengan mengendarai motor dengan kecepatan 50 km/jam. Di tengah perjalanannya mulai terasa capek dan mengantuk. Braaaaak…!!! Tiba–tiba menabrak sebuah bus yang ada di depannya dari arah berlawanan ia terpental mengenai truk di belakangnya dan jatuh di jalan, darah segar keluar deras, matanya buram seakan tak bisa melihat apa yang telah dialami. Mobil ambulan segera datang dan membawa Sindi menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera. Setelah sampai ia pun dibawa di ruang UGD, dokter dan perawat bergegas menanganinya dengan cepat. Ibu Sindi mendapat kabar tersebut langsung pergi menuju rumah sakit dimana anaknya dirawat walaupun harus menempuh jarak jauh. Selesai ditangani dengan segera, dokter memberitahukan bahwa kaki kanan Sindi harus segera diamputasi. Karena lama menunggu, dokter menghubungi ibunya Sindi untuk meminta keputusan. Tak berpikir panjang sang ibu menyetujuinya. Kemudian operasi dilakukan dengan segera karena biaya operasi juga sudah ditanggung oleh perusahaan di mana Sindi bekerja. Beberapa jam kemudian operasi berhasil dilakukan. Sindi kemudian dipindahkan ke ruang perawatan. Ia berada di ruang perawatan seorang diri tanpa ada yang menemani karena sang ibu belum sampai di rumah sakit. Pagi hari ibunya baru sampai rumah sakit karena keadaan jalan yang macet. Ibunya hanya bisa meneteskan air mata tak tega melihat sang putri kesayangannya berbaring lemah. Nadia yang tahu berita bahwa Sindi kecelakaan langsung menghampirinya di rumah sakit. Sampai di sana Nadia hanya bertemu dengan ibu Sindi, Sindi pun baru siuman dan ia kebingungan dengan keadaan ruangan yang ia tempati selain itu ada juga Nadia dan ibunya yang hadir di sebelahnya. “Ibu, Nadia ada apa kok pada ngumpul, trus ini aku di mana?” tanya Sindi bingung “Kamu ada di rumah sakit kemarin kamu kecelakaan” jawab Nadia Sindi kaget kemudian ia mengingat kejadian kemarin saat ia mencoba menggerakkan anggota badannya. Di situlah ia merasakan keganjalan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada kaki kanannya. Ia pun membuka kakinya yang tertutup selimut. Setelah melihat apa yang terjadi ia menjerit shok dan menangis, ibunya memeluk dan Nadia berusaha menenangkannya. “Sin, semua udah terlanjur aku yakin cobaan ini pasti ada hikmahnya, kamu harus tetap optimis kejar impianmu. Anggap saja ini ujian dibalik kesuksesanmu, percayalah Allah tidak akan menguji hambanya melampaui batas kemampuan umatnya” kata Nadia “Terima kasih Nad kamu selalu ada buat aku dan selalu mengingatkanku” sahut Sindi. “Sama-sama” jawab Nadia Nadia memeluk Sindi dengan erat, beberapa hari setelah keadaan Sindi membaik ia diperbolehkan untuk pulang. Setelah beberapa hari Sindi kembali bekerja lagi, tetapi atasannya tidak bisa menerimanya lagi karena fisiknya yang tak sempurna. Atasannya kurang yakin dengan kondisinya sekarang yang tak memungkinkan untuk bekerja kembali. Sindi terus memohon dan meminta kesempatan untuk membuktikan bahwa ia layak untuk tetap bekerja walaupun dengan satu kaki. Akhirnya dengan begitu Sindi diterima kembali. Pekerjaannya dilakukan dengan tekun dan membuat atasannya merasa bangga kepadanya. Hari pertama saat ia kembali bekerja cobaan selalu datang menghampirinya. Di kantornya ada salah satu teman yang tidak menyukainya kalau Sindi selalu dipuji atasnnya. Tiba saatnya Sindi difitnah bahwa ia mencuri uang perusahaan. Kemudian ia dibawa ke kantor polisi untuk ditindak lanjuti, di penjara Sindi tidak pernah berhenti berdoa dan sholat malam untuk memohon petunjuk. Selang beberapa hari telah terungkap kejadian yang sebenarnya. Kini dia merasa senang karena semua doanya terkabul, salah satu rekan kerja yang selalu dekat dengannya tahu kejadian yang sebenarnya dan melapor pada atasannya agar Sindi segera dibebaskan. Dan ia akhirnya bisa kembali bekerja dan belajar lagi. Sindi mulai belajar mengendarai motor dengan satu kaki, dan akhirnya terbiasa. Sampai sekarang ia tetap kuat menjalaninya. Di sisi lain musibah datang berturut-turut bangunan yang telah dibelinya digusur oleh Negara karena tanah yang ditempati masih hak milik Negara. Ia telah kehilangan puluhan juta untuk membeli bangunan itu. Tawakal dan tabah selalu ia tanamkan dalam hati dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikannya. Walapun masalah datang silir berganti, tak membuatnya lelah dan menyerah terhadap masalah yang datang. Setelah lama bekerja ia mengambil hari untuk cuti dan pulang ke halaman rumah menemui sang ibu untuk menghilangkan rasa kangennya. Di sana ia menghabiskan waktunya bersama adik dan ibunya. Dulu hidupnya tak seperti sekarang, untuk membeli secarik kain tak pernah ia dapatkan, tapi kini berbeda semua yang diinginkan adik-adiknya pasti dibelikan. Setelah selesai berlibur Sindi kembali ke Yogyakarta. Memulai tugasnya sebagai mahasiswi dan pekerja. Kini ia sudah menempati semester ke 8 sebentar lagi pelaksanaan ujian kelulusan. Tiba saatnya Sindi terus berdoa dan belajar demi meraih kelulusan dan gelar sebagai apoteker. Setelah terlewati masa ujian kini hanya menunggu pengumuman kelulusan. Irama jantung bergetar cepat seakan ia dikejar seekor srigala, raut wajah gelisah, keringat dingin keluar deras. Sindi yang duduk di sebelah ibunya di aula memegang erat tangan sang ibu dan terus berdoa, tak henti kata solawat terucap di bibirnya. Pengumuman dinyatakan lulus semua dan dibacakan yang akan mendapat nilai tertinggi, ternyata Sindi salah satu mahasiswi yang mendapat kemenangan. Ia mendapat banyak tawaran untuk bekerja. Tapi ia tetap setia bekerja sebagai detailer. Ibunya terus membujuknya agar berpindah pekerjaan karena ibunya tidak tega melihat sang anak kesulitan bekerja dengan satu kaki. Akhirnya ia menerima tawaran di rumah sakit sebagai apoteker. Setelah beberapa tahun, ia mendapat tawaran di Amerika. Ia pun mengambil tawaran itu dengan izin sang ibu. Tiba saatnya berangkat ke Amerika ia menyiapkan segala yang akan dibawanya. dimana mimpinya kini terwujud. Kehidupannya kini berubah drastis. Setelah bekerja di Amerika. Ia bertempat tinggal di sana hanya sementara. Di Amerika ia bertemu dengan seorang pria tampan yang berprofesi sebagai dokter yang bernama Marcell. Kedekatan mereka mulai terlihat. Marcell mulai mendekati Sindi. Setelah lama saling mengenal dan tahu isi hati mereka akhirnya direncanakan hari pernikahan. Pernikahan akan dilaksanakan di Indonesia. Ibunya sangat bangga memiliki seorang putri yang selalu berjuang untuk meraih mimpi. Kini Sindi berhasil meraih cita dan cintanya yang selama ini ia impikan. “Jadikan impianmu sebagai mimpi yang kenyataan, jangan hanya sekedar mimpi tapi tidak kau perjuangkan. Sekurang apapun diri kita jika kita memiliki semangat dan kemauan pasti akan terwujud segala mimpimu, berdoa, tirakat dan berusaha adalah salah satu kunci menuju sukses. cinta memang penting tapi ketahuilah bahwa cinta akan datang dengan sendirinya setelah kamu berhasil meraih cita-citamu.” Cerpen Karangan Muallifah Facebook Muallifah Cerpen Perjuangan Meraih Mimpi merupakan cerita pendek karangan Muallifah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Senyum Terakhir Ibu Oleh Ayu Gita Pagi ini, di saat matahari belum terlihat jelas, seorang pemuda telah sibuk menyiapkan kotak semir yang akan dibawanya untuk mengais rezeki. Pemuda itu bernama Ardit. Umurnya baru 16 tahun, Kisah Sukses Berkat Selendang Ibu Oleh Alto Faot Sebelum ayam berkokok dan pagi belum merekah Adi sudah bangun membantu ibunya membuat kue untuk dijual. Seperti hari-hari biasa Adi harus berjalan kaki menjual kuenya, meskipun gelap masih menutupi Merajut Mimpi Sang Tholabul Ilmi Oleh Andre Abidin Langit malam indah dengan sinar indurasmi, bersama gugusan bintang penghias malam. Desir angin membawa kesunyian yang sejuk di jagat pesantren. Di sebuah bangunan yang sering digunakan sebagai tempat beribadah, Terima Kasih 10 Tahun Lalu Oleh Hotma Lam Uli Marbun Langit mulai berubah warna, matahari perlahan mulai tenggelam dalam peluk awan. Sekiranya ia datang jauh lebih cepat layaknya ia saat pertama kali mendapat tugas dari perusahaan tempat ia sekarang Saat Nisa Mengatakan Bisa Oleh Nur Faisah Cempreng Dan Cuek itulah karakter utama dari seorang Nisa.. Siswa yang mempunyai Cita-cita Yang tinggi Ingin menjadi sastrawan Yang sukses.. Namun Keinginan Itu Haruslah ia pendam Karena Takut ditertawai “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Cerpen Karangan Bara RedinataKategori Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Perjuangan, Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 27 February 2021 Semua bermula ketika aku dinyatakan berhak mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri SNMPTN oleh sekolahku. Rasa bahagia sekaligus takut mulai menghantui diriku kala itu. Pada saat itu aku merasa begitu bahagia, namun disaat bersamaan sebenarnya ada begitu banyak keraguan yang terlintas di dalam benakku. “apakah sebenarnya aku mampu untuk bersaing dengan mereka?” ucapku kala itu Kesenangan yang tadi aku dapatkan pun perlahan kian berubah menjadi rasa cemas yang berlebihan kala setiap bayangan kegagalan terlintas di pikiranku. Yang bisa kulakukan saat itu hanyalah berdoa kepada-Nya. Singkat cerita, pengumuman SNMPTN telah di depan mata. Kubuka langsung handphoneku dan aku langsung ke website Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi LTMPT untuk melihat apakah aku lulus atau tidak. Langsung kuklik hasil pengumuman saat itu juga. tapi yang kudapatkan adalah pemberitahuan bahwa website saat itu sedang mengalami masalah dan aku pun disarankan untuk mencobanya beberapa saat kemudian. Beberapa jam kemudian aku coba akses kembali, dan setelah mengulangi selama beberapa kali akhirnya hasilnya pun keluar, dan aku dinyatakan “tidak lolos” SNMPTN. Kegagalanku di SNMPTN sebenarnya cukup berpengaruh pada semangatku. Aku bahkan sebenarnya sempat berpikir untuk memilih berkuliah di universitas swasta saja. Pada saat itu, aku merasa takut dinyatakan gagal untuk kedua kalinya. Tapi, berkat saran teman dan dukungan orangtuaku akhirnya semangat yang tadi sempat padam kini kembali mulai berapi-api lagi. Dan aku coba meyakinkan diriku untuk mau mengikuti SBMPTN. Pandemi covid-19 yang melanda indonesia memaksaku untuk banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Itu menjadi kesempatan yang bagus bagiku untuk mempersiapkan Ujian Tulis Berbasis Komputer UTBK. Aku pun mulai giat belajar saat itu, aku mulai membahas soal-soal UTBK tahun sebelumnya dan mengulang semua materi pelajaran yang pernah diajarkan di SMA. Hari-H UTBK akhirnya tiba juga, saat itu pilihan jurusan pertamaku jatuh ke jurusan Ilmu Komputer di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara UINSU dan pilihan jurusan keduaku jatuh ke jurusan Akuntansi di Universitas Sumatera Utara USU. Sebelum berangkat ujian aku minta doa ke orangtuaku agar ujianku diberikan kelancaran dalam mengerjakannya. Pada saat ujian berlangsung aku merasa bisa mengerjakan setiap soal ujian dengan lancar. Singkat cerita, pengumuman SBMPTN telah keluar. Aku menantikan dengan cemas. Pada hari itu hasil pengumuman sudah bisa diakses di website LTMPT. Aku belajar dari kejadian sebelumnya, pasti saat itu website LTMPT kelebihan akses, pikirku. Jadi aku putuskan membukanya pada sore hari. Kala itu tibalah saat dimana aku mengecek hasil SBMPTN ku. Dan betapa senangnya aku saat yang muncul di layar handphoneku adalah tulisan “selamat anda lulus”. Aku merasa lega dan merasa perjuanganku selama ini tidak sia-sia. Momen kelulusanku juga bertepatan dengan hari ulang tahun ibuku. Kupersembahkan kelulusanku sebagai hadiah kecil dariku di hari yang spesial bagiku dan juga ibuku. TAMAT Cerpen Karangan Bara Redinata Ig Aku hanyalah manusia biasa yang berharap untuk dapat mengukirkan setiap kisah di hidup ku melalui kata-kata. Cerpen Meraih Mimpi merupakan cerita pendek karangan Bara Redinata, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Kebahagiaan Di Ujung Penantian Part 1 Oleh Amalia Sophiah Rusyadi Menanti.. mungkin kata itu yang paling tepat untuk menggambarkan keadaanku sekarang. Banyak orang berkata kalau menanti itu didefinisikan sebagai menunggu hal yang belum pasti. Waktu pun jadi habis karena Jam Enam Oleh Nurul Hikma Saharani Sahra terbangun dari tidurnya dengan perasaan aneh luar biasa. Dunia tiba-tiba terasa hening dan sunyi. Seperti berada di dunia lain. Dilihatnya langit dari jendela kamarnya masih agak gelap. “Bun, Friend’s Foodsteps Oleh Veronica Acnes “Life’s journey is easier when you hear your friends foodsteps beside you.” – Quote Entah apa yang sedang terjadi, tapi aku merasakan angin dengan hawa panas meniup setiap helaian Berangkat Sekolah Oleh Ekhsan Jam udah menunjukkan pukul aku mulai bergegas salat subuh. Lalu aku lanjutkan seperti biasa 2 hari sekali aku ngebersihin tempat wudhu. Jam udah menunjukkan pukul waktunya mandi Ayahku Seorang Kyai Oleh Chairul Sinaga Usiaku masih sekitar 14 tahun, ketika aku pertama kali melihat ayahku marah besar. Bukan, ia bukan marah kepada kami, keluarganya. Tapi, ia mendamprat habis seorang tamu yang sedang berkunjung. “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Ilustrasi Puisi Meraih Mimpi. Sumber Pexels Karyme FrancaPuisi meraih mimpi tentu dapat memberikan cerita semangat dan pantang menyerah. Biasanya, puisi jenis ini ditulis bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga orang lain. Banyak sastrawan Indonesia yang menulis bait dari puisi bertema mimpi, misalnya Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Jadi, tak heran jika banyak ditemukan puisi bertemakan mimpi dari buku-buku sastrawan ternama Puisi Meraih Mimpi yang Menggugah Semangat Ilustrasi Puisi Meraih Mimpi. Sumber Pexels Josh HildPuisi adalah sebuah karya sastra yang berisi pikiran dan kata hati dari penulis. Puisi biasanya menceritakan makna, memotivasi, dan mengkritik sesuatu. Contoh puisi yang memotivasi adalah puisi meraih mimpi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, puisi adalah sastra yang terikat dengan mantra, irama, dan bait atau rima. Puisi meraih mimpi lekat dengan renungan, dan pernyataan bahwa perjuangan harus selalu dilakukan meski dalam banyaknya rintangan di kehidupan. 1. KEJAR Aku mungkin seseorang yang lemah dan terduduk lesu di depan meja belajar Mataku nanar menatap bayangan buku dengan penuhnya coretan tinta Bolehkah ku katakan bahwa aku sedang lelah? Lelah dengan banyaknya kasus dalam diri yang tidak bisa kusadari Namun sekali terlintas wajah bahagia mereka, aku berpikir untuk tidak bisa seperti ini Aku harus kembali bangkit dalam kesusahan pikiran ini Ada banyak harapan yang harus terpenuhi, banggakan mereka dan kejar mimpimu Itulah yang terlintas di pikiranku saat ini. 2. Diri Sendiri Berapa banyak harapan yang saat ini ada dipundakku?Berapa banyak orang yang harus tersenyum dengan prestasiku?Dan, berapa banyak pula kegagalan yang harus ku hadapi? Sampai kapan akan begini ? Itulah pertanyaanku Tidak ada yang menjawab, karena hal ini memang hanya bisa kutemukan sendiri Pikiranku nanar, namun ada bisikan yang menyapa Semangat dan jangan menyerah, itulah katanya Lantas aku harus bagaimana? Ku telusuri bisikan itu Kemudian aku sadar, bahwa yang bisa mengubah putus asaku, adalah diriku sendiri 3. Merajut Asa Kembali Hari ini, ku rajut kembali asa yang sempat terbengkalai Ku yakinkan pada diri sendiri, bahwa matahari pasti akan menyapa di tengah langit yang mendung Matahari akan muncul kembali setelah hujan Tidak salah bila mimpi ini masih ke genggam, karena aku yakin Apa yang ku inginkan akan terwujud dengan sempurna pada waktu yang tepat 4. Tak Akan Menyerah Terlepas dari banyaknya masalah yang menghampiri dan membuatku jatuh Aku yakin ada keajaiban dan takdir yang bisa di ubah Aku tak takut, karena nenek moyangku adalah si otot kawat tulang besi Masalah apapun, dapat ku hadapi dan tidak akan menggentarkan mimpi ku Bumi selalu berputar dalam porosnya, yang ku butuhkan hanya keyakinan dan semangat Aku tak akan menyerah, dalam menggapai mimpi selama sanggup dan masih bernafas. Itulah kumpulan puisi meraih mimpi yang bisa dijadikan bahan renungan dan refleksi diri. Mimpi mungkin memang bukan sesuatu yang diraih dengan instan dan perlu perjuangan. Namun setiap orang pasti bisa meraih mimpinya jika yakin dengan kemampuan diri sendiri. AIN
cerpen tentang perjuangan meraih mimpi